MELEPAS KERINDUAN DI BENTANGAN SAWAH
Selama 1,5 saya hidup di negeri Jiran untuk mengais rezeki,peras keringat banting tulang.saya Datang saat itu berdua bersama teman satu kampung tapi kami harus terpisah disini pasal tempat kerja kami berbeda saya dapat bekerja di negeri sembilan dan harus beradaptasi dengan orang orang baru, beruntung saya bertemu dengan kawan yang begitu baik ya karena kami sama sama satu daerah jadi tidak begitu susah untuk bergaul.
Hari bulan tahun terus berjalan kami menjalani aktivitas bekerja tanpa ada rasa penat,letih pasal mimpi besar kami yang besar mengalahkan segalanya.
Tapi tidak bisa dielakkan dimana hari idul Fitri tiba,yang di mana mana orang sibuk bersiap untuk mudik bertemu dengan anak,ibu saudara mereka.
Rasa kerinduan kian Dateng yang dimana dulu kami berkumpul bersama menikmati sajian sajian has lebaran.
Ya untuk mengobati rasa rindu kami akan desa kami bersama 4 kawan(sail,imam cok.)tapi semua teman saya panggil cok,itu saya sengaja aja biar di panggil kompak menoleh biar macem boyband hahaha apa hubungannya sama boyband!.kami memilih ke sawah yang ada di negeri sembilan sungai Buluh malasiya.kami pun tancap gas di pinggir jalan dipenuhi oleh sawit dan beberapa rumah orang melayu, kami pun tiba menikmati hamparan sawah walaupun kami tidak melihat padi padi yang biasanya hijau di karena sedang musim menanam,beberapa teman sibuk dengan berfoto di waduk yang air cukup besar,masalah air di sini tidak susah ketimbang di kampung biasanya kami di kampung selalu mendapat kendala dengan air beruntung banget di sini tidak kesusahan air untuk bercocok tanam
Kami tidak berlama lama di sini dan melanjutkan perjalan ke pasar yang yang ada di simpang durian
0 Comments