Perjalanan tanpa persiapan yang matang ke Bali

by - March 29, 2019

Setiap orang pasti punya cerita pertama,yaa sama halnya dengan saya belum tahu banyak tentang dunia Travelling dari semua hal masih mines seperti cara perjalanan yang murah dan pasti menyenangkan. Tapi beda dengan apa yang saya alami 4 tahun yang lalu selesai lulus sekolah walaupun sih sempat kerja sebentar di perusahaan travel agent dan memutuskan untuk keluar dari pekerjaan karena ada yang mengganjal di pikiran saya saat itu,tamapa berpikir banjang saya keluar.

Kini pikiran pun mulai tidak karuan rasa bingung pun datang karna ku hanya berdiam diri santai menikmati mati secangkir kopi yang sudah disediakan,yaaaa maklum karena saya adalah pecinta kopi,waktu terus berlalu akhirnya memberanikan diri mengambil keputusan untuk meninggal rumah.

Sekitar jam 8 pagi saya mengajak seorang teman untuk membeli tiket pesawat.
Aku mendapatkan tiket pesawat ke Bali 300an jam penerbangan 10 malam. Karena waktu masih begitu lama untuk ke bandara mampir dulu di kos teman saat masih sekolah. tidak terasa udah matahari mulai redup kami pun bergegas untuk meninggalkan kenangan kenangan yang indah di tempat ini,kami sampai di bandara.
Aku pun menyuruh pulang sendiri tanpa mengetahui tujuan saya. hp pun kumatikan biar tidak ada yang menelpon dan kini menunggu perbangan aku mulai sedih tapi ndak tau dah pikiranku masih berserakan rasa sedih ini harus ku telan.
Waktu untuk ke Bali sudah tiba mata tertuju pada indahnya pulau Lombok dari udara hanya bisa mengucapkan selamat tinggal.

Tiba di bandara Bali bingung mau kemana aku berjalan tanpa arah dan tujuan orang orang yang menawarkan  transportasi aku abaikan,yaaa karena aku tidak punya tujuan,kini hanya terfokus pada jalan yang diterangi lampu yang membuat jalan sekitar menjadi tambah indah. Rasa kantuk pun datang mata kini mulai lelah tapi belum menemukan tempat untuk istirahat tapi kaki terus berjalan sambil menatap di mana tubuh ini bisa berbaring untuk menghilangkan rasa lelah.
Tak lama berjalan sampai di surau yang dijaga sebut saja bapak kami ngobrol santai.

•Pak boleh saya tidur semalam di surau ini.tanya saya
•Ahah Kamu kayak sinetron aja,Di sana banyak orang yang dari daerahmu. saran bapak tadi,Ahah emang saya kayak bintang sinetron apa. dalam hati takut nanti Sik bapaknya marah coys’

Dengan rasa kesal terimakasih sarannya pak langsung pergi,melanjutkan perjalan dan mampir di warung untuk membeli sebotol minuman dan di situ bertemu dengan seorang yang bernama surya dari jawa dan menjadi sahabat di perjalan ia pun mengajak untuk pergi ke warnet.
rasa kantuk kian menghampiri ku teman di samping sedang sibuk belajar teknik-teknik pijatk.

akupun ketiduran sekitar jam 5 pagi aku pun terbangun dan diajak ke masjid selesai sholat aku melanjutkan tidur karena semalam lambat tidur coys.suara dering henpon lagi membangunkan dari tidur yang begitu nyenyak,tanpa melihat siapa yang menelponku disaat masih pagi begini!! dan ternyata pamanku yang lama di bali.tak lama dia Datang menjemput.

Aku meninggalkan teman perjalanan dan menikmati indahnya pulau Dewata di pagi hari jalan jalannya begitu indah berbagi ukiran di pinggir jalan,yang membuat aku merasa perjalanan terasa terbayar. inilah jalan
Underpass yang aku lewati ini memiliki kapasitas 4 lajur 2 arah dengan panjang 450 meter, lebar 17,5 meter. Top slab beton dengan tinggi clearance 5,2 meter, panjang 38 meter. Pada underpass ini juga disiapkan jalan samping frontage 2 lajur 2 arah, dan putaran balik U-turn padas Selatan (jalan Bypass Ngurah Rai, pada sisi Utara jalan Sunset Road,di sisi Timur jalan Bypass Ngurah Rai arah Saner. Jarak U-turn Selatan--Utara sekitar 1.000 meter. Sebelumnya hanya melihat di layar kaca saat peresmian pada tahun 2013 oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto.kini aku menyaksikan secara langsung .pada siang hari aku pun kembali ke Lombok, sayangnya aku belum sempat menikmati banyak tempat tempat yang indah di pulau dewata ini.

You May Also Like

0 Comments

featured posts